RSS

Selasa, 15 Desember 2009

Pendidikan Berbasis Tauhid

A. Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin cepat. Dunia melipat dan menyusut, masyarakat global menjadi kenyataan, abad ke dua puluh satu telah datang, komunikasi super cepat melintas tujuh benua adalah kejadian biasa. Temuan-temuan ilmiah dilaporkan setiap hari . Untuk itu diperlikan manusia-manusia unggul dalam menghadapi persaingan yang semakin komplek dengan segala tantangannya.
Akan tetapi di sisi lain dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, justru disalah gunakan oleh orang-orang yangn tidak bertanggung jawab. Para cendekiawan dan para pemimpin yang memiliki gelar yang tinggi justru tidak bisa dijadikan panutan bagi masyarakat. Dengan ilmu dan gelar yang mereka miliki, mereka memperbanyak korupsi dan menipu rakyat. Lalu bagaimana dengan pendidikan yang mereka peroleh selama ini? Apa yang salah dengan pendidika kita?
Inilah yang menjadi topik yang akan kita bahas pada makalah ini. Dimana pendidikan kita saat ii telah kosong dari nilai-nilai moral, etika serta akhlak yang baik, dan jauh dari agama, sehingga hasil pemdidikan yang semacam ini adalah manusia-manusia yang tidak beradab. Inilah buah dari pendidikan sekuler. Mereka cerdas akan tetapi tidak mempunyai nilai kemanusiaan dan kosong dari akidah yang benar.
Untuk itu diperlukan suatu konsep pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan yakni pendidikan yang berbasis tauhid. Pendidikan yang berbasis tauhid ini menyatukan ilmu pengetahuan dengan akidah yang benar yakni akidah Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah. Sehingga mereka tahu bahwa antara ilmu pengetahuan dan agama adalah sesuatu yang padu. Dan juga konsep pendidikan yang seperti ini akan menghasilkan orang-orang yang jenius dan berakhlak mulia.

B. Definisi Operasional
Untuk memperjelas judul makalah ini maka saya akan menjelaskan definisi operasionalnya.
Pendidikan, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mrmiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, banngsa dan negara (UUSPN no. 20 tahun 2003)
Basis, adalah asas, dasar, pangkalan
Tauhid, yaitu mengesakan Allah atau kuatnya kepercayaan bahwa Allah hanya satu. Dalam judul makalah ini kami menambah pengertian tauhid adalah mengesakan Allah serta mengabdi hanya kepada Allah.

C. Hubungan Penanaman Tauhid yang Benar dengan Pendidikan Kita Saat Ini.
Makna tauhid sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya yang berarti mengesakan Allah atau kuatnya kepercayaan bahwa Allah hanya satu . Dan kedudukan manusia di sini adalah sebagai hamba yang menyembah hanya kepada-Nya. Hal ini berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan akidah yakni apa yang diyakini oleh seseorang. Akidah yang benar menjadi landasan seseorang untuk melakukan amal atau perbuatanya. Karana akidah yang benar akan menuntun manusia untuk berbuat yang benar sesuai norma-norma dan nilai-nilai kebenaran.
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang foundamental, baik menyangkut daya pikir maupun daya emosional yang diarahkan pada tabiat manusia dan kepada sesamanya . Untuk itu pendidikan perlu diarahkan kepada kesadaran bertauhid kepada Allah swt.
Kalau kita lihat pendidikan kita saat ini hanya terfokus pada pengembangan kecerdasan intelektual (IQ) saja dan memisahkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan manusi-manusia cerdas tapi kosong dari nilai-nilai spiritual.
IQ (Intelektual Quotient) / kecerdasan intelektual yang sejak awal hingga saat ini diagungkan oleh orang tua dan praktisi pendidikan, dalam kenyataanya tidak sepenuhnya mendukung kesuksesan seseorang, banyak orang secara intelektual berhasil dibuktikan dengan nilai rapor dan hasil ujian yang bagus akan tetapi setelah dewasa kehidupanya “tidak berhasil”. Sebagai catatan saja, umumnya ukuran “keberhasilan” seseorang saat ini diukur dari banyaknya harta dan atau tingginya kedudukan / jabatan yang berhasil ia raih .
Kemudian ditemukanlah apa yang disebut dengan kecerdasan emosional (EQ) yang dipercaya lebih banyak mempengaruhi kesuksesan seseorang dari pada IQ itu sendiri. Akan tetapi ini masih belum cukup untuk dijadikan pedoman dalam menentukan kesuksesan. Kemudian ditemukanlah kecerdasan spiritual (SQ) yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshal, masing-masing dari Havard University dan Oxford University . Dimana SQ ternyata lebih menentukan kesuksesan seseorang dari pada IQ dan EQ.
Untuk itu dalam proses pendidikan harus ditanamkan tauhid yang benar untuk menggabungkan tiga unsur kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sehingga mencetaj generasi yang intelek yang beradab karena memiliki akhlaqul karimah.

D. Karakteristik Pendidikan yang Berbasis Tauhid
Umat Islam harus memiliki keilmuan yang dalam dan segala keputusanya harus didasarkan dengan ilmu. Namun demikian Islam menyadari keterbatasan manusia oleh karena ia sangat bergantung pada Robnya. Sehingga ia selalu minta kepada Allah karena Dia adalah yang memberi ilmu.
Inilah yang membedakan pendidikan Islam dengan pendidikan modern. Model pendidikan Islam meletakan dasar pendidikannya pada kesadaran bahwa manusia adalah hamba Allah, karena memang tujuan diciptakanya jin dan manusia adalah dalam rangka untuk beribadah kepada Allah swt.
Pendidikan Islam memandang semua unsur harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga anak tumbuh sempurna sebagai insan kamil (hamba Allah yang sempurna) .
Karakteristik pendidikan yang berbasis tauhid adalah sebagai berikut :
• Mengutamakan adab sebelum ilmu. Guru dan peserta didik wajib mengembangkan adab yang sempurna dalam ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan tidak bisa diajarkan kepada siapapun tanpa adab. Ilmu pengetahuan harus dikuasai dengan pendekatan yang berlandaskan sikap ikhlas, hormat, dan sederhana terhadapnya.
• Menyeluruh dan selaras. Pendidikan yang integral adalah pendidikan yang mampu memenuhi dengnan baik dua aspek kebutuhan manusia, yaitu jasad dan ruh. Keseimbangan antara ilmu dan iman. Serta penggabungan antara ilmu pengetahuan dan agama yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunah.
• Kembali kepada fitrah. Pada awalnya Allah telah menciptakan segala sesuatu pada status inisialnya dalam keadaan adil. Semuanya telah tertata rapi dalam susunan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Demikian juga manusia, yang telah menempati psisi dimana ia dapat mengenal tuhanya dan meresapi kekuasaan-Nya sebagaimana jajni primodial yang pernah ia ucapkan (Q.S. Al-A’raf : 172). Status inisial yang sesuai dengan kehendak Allah inilah yang dinamai dengan status fitrah. Sebagaimana sabda nabi bahwa tidak ada yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Ini berarti manusia lahir dengan ilmu dan pengetahuan tentang kondisi ideal.

E. Tujuan Pendidikan yang Berbasis Tauhid
• Tujuan individual yang berkaitan dengan indvidu-individu, pelajaran dan dengan pribadi mereka, dan apa yang berkaitan dengan individu tersebut pada perubahan yang diinginkan pada tingkah laku, aktivitas dan pencapaiannya.untuk itu pendidikan yang berbasis tauhid ini bertujuan untuk mencetak manusia-manusia yang intelek yang memiliki akhlak mulia, sehingga menjadi insan kamil (hamba Allah yang sempurna).
• Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, yakni bertujuan untuk mendidik manusia yang mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat, memberikan manfaat bagi umat serta menjadi pemimpin yang menuntun pada kebenaran sebagai khalifah Allah di muka bumi.
• Tujuan professional, yakni mencetak manusia yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu bersaing di era globalisasi ini.


KESIMPULAN

Akidah yang benar harus ditanamkan dalam proses pendidikan yang merupakan proses pembentukan kemampuan dasar manusia. Sehingga terjadi korelasi antara ilmu pengetahuan dan agama. Sehingga pendidikan menjadi terarah dan tidak kosong dari nilai dan norma agama. Untuk itu peserta didik harus dikembangkan dari tiga aspek kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sehingga diperlukan konsep pendidikan yang berbasis tauhid.
Karakteristik pendidikan yang berbasis tauhid adalah adab dan ilmu serta keselarasan antara pendidikan jasmani dan rohani. Dan menggabungkan antara iman dan takwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena keduanya tidak boleh dipisahkan satu sama lain dalam rangka kesejahteraan umat manusia. Kemudian mengembalikan pada fitrah manusia yakni sebagai hamba Allah swt.
Pendidikan yang berbasis tauhid ini bertujuan untuk mencetak manusia yang intelek dan memiliki akhlak yang mulia dalam rangka menjadikan peserta didik sebagai insan kamil yakni hamba Allah yang sempurna. Yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat dan menjadi khalifah Allah di muka bumi.
DAFTAR PUSTAKA

 Abdullah, Luth. Melukis Jiwa Sang Buah Hati, Solo: Afkar, 2006
 Agustian, Ary Ginanjar. Kecerdasan Emosional dan Spiritual, Jakarta: Arga, 2001
 Al-fauzan, Shalih bin Fauzan bn Abdullah. Kitab Tauhid, Jakarta: Darul Haq, 2006
 Al-syaibani, Omar Muhammad Al-toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1979
 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1995
 Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl. Acelerated Learning for 21 Century, Bandung: Nuansa, 2002
 Sultoni, Ahmad. Diktat Ilmu Pendidikan, Surabaya, 2006

1 komentar:

  1. Casinos in Washington State - Dr. MD
    +10 casinos in Washington State. Casinos 여수 출장마사지 in Washington 울산광역 출장안마 State. Casinos in Washington State. Casinos in 경산 출장마사지 Washington State. 안성 출장샵 Casinos in 오산 출장마사지 Washington State.

    BalasHapus